Kamis, 03 Maret 2011

Zat-zat Beracun Yang Sering Kita Makan Tanpa Kita Sadari





Sering tidak kita sadari bahwa dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari ternyata mengandung zat-zat kimia yang bersifat racun, baik itu sebagai pewarna, penyedap rasa dan dan bahan campuran lain. Za-zat kimia ini berpengaruh terhadap tubuh kita dalam level sel, sehingga kebanyakan kita akan mengetahui dampaknya dalam waktu yang lama
Dampak negatif yang bisa terjadi adalah dapat memicu kanker, kelainan genetik, cacat bawaan ketika lahir, dan lain-lain. 

Tidak ada cara untuk menghindar 100% dari bahan-bahan kimia itu dalam kehidupan kita sehari-hari, yang perlu kita lakukan adalah meminimalkan penggunaannya sehingga tidak melewati ambang batas yang disarankan. Karena selain banyak tersedia di pasaran, bahan-bahan tersebut juga harganya yang relatif sangat murah. 

Berikut adalah contoh bahan-bahan yang bersifat racun yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari : 

1. Sakarin (Saccharin) 
Sakarin adalah bubuk kristal putih, tidak berbau dan sangat manis, kira-kira 550 kali lebih manis dari pada gula biasa. Oleh karena itu ia sangat populer dipakai sebagai bahan pengganti gula.

Tikus-tikus percobaan yang diberi makan 5% sakarin selama lebih dari 2 tahun, menunjukkan kanker mukosa kandung kemih (dosisnya kira-kira setara 175 gram sakarin sehari untuk orang dewasa seumur hidup). 

Sekalipun hasil penelitian ini masih kontroversial, namun kebanyakan para epidemiolog dan peneliti berpendapat, sakarin memang meningkatkan derajat kejadian kanker kandung kemih pada manusia kira-kira 60% lebih tinggi pada para pemakai, khususnya pada kaum laki-laki. 

Food and Drug Administation (FDA) Amerika menganjurkan untuk membatasi penggunaan sakarin hanya bagi para penderita kencing manis dan obesitas. Dosisnya agar tidak melampaui 1 gram setiap harinya.' 

2. Siklamat (Cyclamate) 
 
Siklamat adalah bubuk kristal putih, tidak berbau dan kira-kira 30 kali lebih mains dari pada gula tebu (dengan kadar siklamat kira-kira 0,17%). Bilamana kadar larutan dinaikkan sampai dengan 0,5%, maka akan terasa getir dan pahit.

Siklamat dengan kadar 200 mg per ml dalam medium biakan sel leukosit dan monolayer manusia (in vitro) dapat mengakibatkan kromosom sel-sel tersebut pecah. Tetapi hewan percobaan yang diberi sikiamat dalam jangka lama tidak menunjukkan pertumbuhan ganda. 

Di Inggris penggunaan siklamat untuk makanan dan minuman sudah dilarang, demikian pula di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat. 

3. Nitrosamin 
 
Sodium nitrit adalah bahan kristal yang tak berwama atau sedikit semu kuning. Ia dapat berbentuk sebagai bubuk, butir-butir atau bongkahan dan tidak berbau. Garam ini sangat digemari, antara lain untuk mempertahankan warna asli daging serta memberikan aroma yang khas seperti sosis, keju, kornet, dendeng, ham, dan lain-lain. 

Untuk pembuatan keju dianjurkan supaya kandungan sodium nitrit tidak melampaui 50 ppm, sedangkan untuk bahan pengawet daging dan pemberi aroma yang khas bervariasi antara 150 – 500 ppm. 

Sodium nitrit adalah precursor dari nitrosamines, dan nitrosammes sudah dibuktikan bersifat karsinogenik pada berbagai jenis hewan percobaan. Oleh karena itu, pemakaian sodium nitrit harus hati-hati dan tidak boleh melampaui 500 ppm. 
Makanan bayi sama sekali dilarang mengandung sodium nitrit. 

4. Zat Pewarna Sintetis 
 
Dari hasil pengamatan di pasar-pasar ditemukan 5 zat pewarna sintetis yang paling banyak digemari di Indonesia adalah warna merah, kuning, jingga, hijau dan coklat. 

Dua dari lima zat pewarna tersebut, yaitu merah dan kuning adalah Rhodamine-B dan metanil yellow. Kedua zat pewarna ini termasuk golongan zat pewarna industri untuk mewarnai kertas, tekstil, cat, kulit dsb. dan bukan untuk makanan dan minuman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kedua zat warna tersebut kepada tikus dan mencit mengakibatkan limfoma. 

Selain itu, boraks, juga merupakan zat pewarna favorit yang sering digunakan oleh produsen makanan. 

5. Monosodium Glutamat (MSG) 
 
Monosodium glutamat (MSG) atau vetsin adalah penyedap masakan dan sangat populer di kalangan para ibu rumahtangga, warung nasi dan rumah makan. Hampir setiap jenis makanan masa kini dari mulai camilan untuk anak-anak seperti chiki dan sejenisnya, mie bakso, masakan cina sampai makanan tradisional sayur asam, lodeh dan bahkan sebagian masakan padang sudah dibubuhi MSG atau vetsin. 

Pada hewaan percobaan, MSG dapat menyebabkan degenerasi dan nekrosi sel-sel neuron, degenerasi dan nekrosis sel-sel syaraf lapisan dalam retina, menyebabkan mutasi sel, mengakibatkan kanker kolon dan hati, kanker ginjal, kanker otak dan merusak jaringan lemak.

Rabu, 02 Maret 2011

Bahaya Styrofoam Bagi Tubuh Anda


Bahaya Styrofoam

Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan bahwa styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam yang dibuat dari kopolimer styrene ini menjadi pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu, bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan dingin tetapi tetap nyaman dipegang, mempertahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa residu Styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada sistem endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.

Styrofoam jadi berbahaya karena terbuat dari butiran-butiran styrene, yang diproses dengan menggunakan benzana. Padahal benzana termasuk zat yang bisa menimbulkan berbagai penyakit, seperti tyroid, mengganggu sistem syaraf sehingga menyebabkan mudah lelah, mempercepat detak jantung, anemia, badan gemetaran, dan mudah gelisah. Bahkan di beberapa kasus, benzana bisa mengakibatkan hilang kesadaran dan kematian. Saat benzana termakan, dia akan masuk ke sel-sel darah dan lama-kelamaan akan merusak sumsum tulang belakang. Akibatnya produksi sel darah merah berkurang dan timbullah penyakit anemia. Efek lainyya, seperti sistem imun berkurang sehingga mudah terinfeksi. Pada wanita, zat ini berakibat buruk terhadap siklus mentruasi, mengancam kehamilan bahkan menyebabkan kanker payudara dan kanker prostat. Terlebih WHO sudah mengkategorikan Styrofoam sebagai bahan carsinogen (bahan penyebab kanker).
Perpindahan bahan kimia pada Styrofoam (yang digunakan sebagai wadah makanan) akan semakin cepat jika kadar lemak (fat) dalam suatu makanan atau minuman semakin tinggi. Makanan yang mengandung alkohol dan asam (seperti lemon tea) juga dapat mempercepat laju perpindahannya. Semakin panas makanan, semakin cepat pula migrasi bahan kimianya.
Styrofoam juga berdampak buruk pada lingkungan.  Styrofoam tidak bisa diuraikan oleh alam dan akan menumpuk begitu dan mencemari lingkungan. Bila terbawa ke laut dapat merusak ekosistem dan biota laut. Styrofoam hanya bisa didaur ulang, karena itu Styrofoam dikategorikan sebagai penghasil limbah berbahaya ke-5 terbesar di dunia. Bahkan pembuatannya saja menimnulkan bau tak sedap yang mengganggu pernapasan dan melepaskan 57 zat berbahaya ke udara.

Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene, telah menjadi salah satu pilihan yang paling populer dalam bisnis pangan. Bahan yang lebih dikenal sebagai gabus ini memang praktis, ringan, relatif tahan bocor dan bisa menjaga suhu makanan dengan baik.
Inilah yang membuat bahan ini amat disukai dan banyak dipakai, termasuk dalam industri makanan instan. Riset terkini membuktikan bahwa styrofoam diragukan keamanannya. 
Dalam bahan pembungkus makanan tersebut ditemukan kandungan dioctyl phthalate (DOP) yang menyimpan zat benzen, suatu larutan kimia yang sulit dilumat oleh sistem percernaan. Benzen ini juga tidak bisa dikeluarkan melalui feses (kotoran) atau urine (air kencing). Akibatnya, zat ini semakin lama semakin menumpuk dan terbalut lemak. Inilah yang bisa memicu munculnya penyakit kanker.
Benzana bisa menimbulkan masalah pada kelenjar tyroid, mengganggu sistem syaraf, sehingga menyebabkan kelelahan, mempercepat detak jantung, sulit tidur, badan menjadi gemetaran, dan menjadi mudah gelisah.
Pada beberapa kasus bahkan bisa mengakibatkan hilang kesadaran dan kematian. Saat benzana termakan, dia akan masuk ke sel-sel darah dan lama-kelamaan akan merusak sumsum tulang belakang. Akibatnya, produksi sel darah merah berkurang dan timbullah penyakit anemia.
Efek lainnya, sistem imun akan berkurang sehingga kita mudah terinfeksi. Pada wanita, zat ini berakibat buruk terhadap siklus menstruasi dan mengancam kehamilan. Dan yang paling berbahaya, zat ini bisa menyebabkan kanker payudara dan kanker prostat.
Bila terkena suhu tinggi, pigmen styrofoam akan bermigrasi ke makanan. Bila makanan yang baru digoreng ditempatkan di kantong plastik, suhu minyak yang tinggi akan menghasilkan kolesterol atau lemak jenuh yang tinggi pula yang mudah larut dengan bahan dasar Styrofoam, styren.
Styren, bahan dasar styrofoam, memang bersifat larut lemak dan alkohol. Karena itu, wadah dari jenis ini tidak cocok untuk tempat susu yang mengandung lemak tinggi. Begitu pun dengan kopi yang dicampur krim.
Padahal, tidak sedikit restoran cepat saji yang menyuguhkan kopi panasnya dalam wadah ini. Makanan yang mengandung vitamin A tinggi sebaiknya juga tidak dipanaskan di dalam wadah styrofoam, karena styrene yang ada di dalamnya dapat larut ke dalam makanan. Pemanasan akan memecahkan vitamin A menjadi toluene. Toluene inilah pelarut styren.
Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada sistem endokrinologi dan reproduksi manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.
Bahkan, beberapa lembaga dunia seperti World Health Organization' s International Agency for Research on Cancer dan EPA (Enviromental Protection Agency) telah nyata-nyata mengkategorikan styrofoam sebagai bahan carsinogen (bahan penyebab kanker).
Dari hasil survei di AS tahun 1986, 100% jaringan lemak orang Amerika mengandung stiren yang berasal dari styrofoam. Bahkan pada penelitian 2 tahun berikut, kandungan stiren sudah mencapai ambang batas yang bisa memunculkan gejala gangguan syaraf.
Sebuah studi di New Jersey, AS, menemukan bahwa 75% ASI mengalami kontaminasi stiren yang berasal dari konsumsi ibu yang menggunakan wadah styrofoam. Pada ibu-ibu yang mengandung, stiren juga bisa bermigrasi ke janin melalui plasenta.
Dampak jangka panjang dari menumpuk stiren di dalam tubuh adalah, adanya gejala saraf seperti kelelahan, nervous, sulit tidur, dan anemia.
Pada anak, selain menyebabkan kanker, sekian tahun kemudian stiren juga menyerang sistem reproduksinya, kesuburan menurun, bahkan mandul. Anak yang terbiasa mengkonsumsi stiren juga bisa kehilangan kreatifitas dan pasif. Jakartacitydirectory.com (Ana R/berbagai sumber)

Agar Mata Tak Lelah di Depan Komputer



Berapa lama Anda berhadapan dengan layar komputer setiap hari? Menatap layar komputer lebih dari dua jam sehari tanpa istirahat berpotensi memunculkan Computer Vision Syndrome (CVS).
Pakar kesehatan mata Dr Jennifer Ashton menjelaskan, CVS juga bisa akibat penggunaan perangkat genggam seperti iPhone atau iPod secara berlebihan. "Gejala paling umum adalah mata terasa perih, kering atau iritasi mata, kelelahan, dan sakit kepala," katanya dikutip dari Times of India.
Demi mengurangi dan mencegah kelelahan mata akibat alat-alat teknologi, Dr Ashton membagi beberapa tips.
1. Berkedip lebih sering
Ketika melihat layar komputer atau perangkat digital, mata seringkali berkedip dua-tiga kali lebih sedikit daripada biasanya. Hal ini dapat mengakibatkan 'mata kering'. Berkedip lebih sering membuat air mata membasahi seluruh indera penglihatan. Secara alami airmata merupakan obat mata.
2. Aturan 20/20/20
Apabila pekerjaan Anda menghabiskan waktu lama di depan sebuah perangkat digital gunakan teknik 20/20/20. Setiap 20 menit, luangkan waktu sekitar 20 detik untuk melihat sesuatu yang berjarak 20 meter dari tempat duduk. Aktivitas tersebut memungkinkan mata untuk beristirahat.
3. Pastikan cukup pencahayaan
Untuk membantu meringankan beban mata, jaga agar cahaya mengarah langsung ke benda atau sesuatu yang Anda baca, bukan mata. Atur posisi layar komputer dengan cara mengurangi pantulan dari silau cahaya dekat jendela atau lampu di atas kepala.
4. Lokasi layar komputer 
Letakkan layar komputer 15-20 derajat di bawah pandangan mata (sekitar 4-5 inci) diukur dari pusat layar dan sekitar 20-28 inci dari mata.
 
from: shareism

Bahaya Penggunaan Ponsel dalam Pesawat Terbang


Regulasi di Indonesia
Aturan Hukum :
1. Pasal 412 (5) UU No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan berbuny i:
Sertiap orang di dalam pesawat udara selama penerbangan mengoperasikan peralatan elektronika yang mengganggu navigasi penerbangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 54 huruf f dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun atau denda paling banyak Rp200 juta.
 2. Pasal 54 huruf f Bagian ke empat UU No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan berbunyi :
setiap orang di dalam pesawat udara selama penerbangan dilarang melakukan pengoperasian peralatan elektronika yang mengganggu navigasi penerbangan.

Civil Aviation Authority (CAA) mengungkapkan data bahwa ponsel yang berjalan pada frekuensi kira-kira 415 MHz, 900 Mhz, atau 1800 Mhz kebanyakan menggunakan modulasi secara digital, tetapi tipe analognya masih tetap digunakan. Maksimum sebuah ponsel memancarkan power mulai dari 1 hingga 2 watt. Pada kenyataannya, power yang dipancarkan terutama pada saat melakukan kontrol ke BTS itu berubah-ubah, mulai dari 20mW hingga maksimum, tergantung jenis ponsel dan kualitas link antara ponsel dan network (BTS). Jadi, meski ponsel kita dalam keadaan standby, tetap saja ia melakukan koneksi dan registrasi ke network serta memelihara kontak dengan BTS.

Pada saat pesawat masih berada di airport, koneksi ke BTS memang relatif tidak begitu kuat, cukup untuk memaintain sinyal, sehingga terjadinya interferensi masih tergolong rendah. Tetapi, apabila pesawat terus menjauh dari BTS, maka output power dari ponsel akan bertambah, sehingga terjadinya interferensi akan semakin naik ke titik maksimum. Memang, kenyataannya orang yang sudah pernah naik pesawat itu pasti sudah aware tentang kondisi ini.

Ketika ponsel diaktifkan, ia akan mengirim dan menerima sinyal gelombang radio, juga meradiasikan daya listrik untuk menjangkau BTS (base transceiver station) yang berjarak 30 hingga 35 kilometer (30.000 kaki). Pada ketinggian ini, sebuah ponsel bisa menjangkau ratusan BTS yang berada di bawahnya. (Di Jakarta diperkirakan ada sekitar 600 BTS). Sinyal dari pesawat ponsel itu dapat berinterferensi dengan sinyal frekuensi komunikasi pesawat, sehingga mengganggu komunikasi yang mestinya terjalin baik antara pesawat dengan sistem pemantau navigasi penerbangan di darat dan dengan sesama pesawat lain yang kemungkinan tengah terbang berdekatan.

Maksimum kekuatan sinyal telepon selular pada ruangan terbuka dengan jarak 1 meter kira-kira 10 Volts per meter. Pada jarak dekat, dengan penggunaan telepon seluer pada dek pesawat, kekuatan sinyal dapat mencapai 33 volt per meter dengan jarak 30 cm. C.

Pemakai ponsel mungkin tidak menyadari bahwa dalam keadaan standby pun ponsel tetap dapat memancarkan sinyal elektromagnetis. Padahal setelah pesawat tinggal landas dan mendekati cruising altitude, ponsel tidak dapat berfungsi karena jarak dari BTS ke pesawat terlalu jauh. Selain itu, pesawat bergerak terlalu cepat sehingga sebelum ponsel terdeteksi dan terdaftar di salah satu sel jaringan ponsel, ia sudah meninggalkan area jaringan tersebut bersama laju pesawat. Akibatnya ponsel yang aktif akan terus-menerus memancarkan sinyal elektromagnetis yang beresiko mengganggu berbagai peralatan penerbangan.

Selain itu, laporan CAA (CAA Paper 2003/3) tentang Efek Interferensi dari Telepon Seluler pada Peralatan Navigasi Penerbangan juga mengindikasikan adanya kesalahankesalahan dari peralatan Navigasi setelah didekatkan pada telepon seluler. Dalam laporannya disebutkan efek interferensi termasuk: Arah Kompas berhenti bergerak Indikator tidak stabil VOR (Very-high-frequency Omni-Range) navigasi dari/ke aranya terbalik. Arah indikator VOR dan ILS (Instrumen Landing System) error, dengan atau tidak ada indikator kerusakan. Berkurangnya sensistivitas ILS. Adanya derau pada suara audio.

Laporan - laporan dari akibat penggunaan ponsel dalam penerbangan :
  1. Laporan Kejadian Civil Aviation Authority (CAA) di Inggris mencatat sebanyak 35 insiden keselamatan penerbangan yang berkaitan dengan penggunaan ponsel pernah terjadi sepanjang Maret 1996 dan Februari 2002.
  2. NASA juga pernah menganalisis 118 kasus yang berhubungan dengan penggunaan personal electronic device di pesawat terbang. Laporan NASA yang dirilis bulan Juni 2001 itu menyimpulkan bahwa 25 kasus diantaranya ternyata berkaitan erat dengan penggunaan ponsel dan 16 diantaranya tergolong kasus yang parah.
  3. Pesawat Crossair dengan nomor penerbangan LX-498 jatuh sesaat setelah lepas landas dari bandara Zurich, Swiss. Penyelidik menemukan bukti adanya gangguan sinyal ponsel terhadap sistem kemudi pesawat. Sepuluh penumpangnya tewas.
  4. Sebuah pesawat Slovenia Air dalam penerbangan menuju Sarajevo melakukan pendaratan darurat karena sistem alarm darurat terus-terusan menyala. Ternyata, sebuah ponsel di kopor dalam bagasi lupa dimatikan oleh pemiliknya dan menyebabkan gangguan terhadap sistem navigasi..
  5. Boeing 747 Qantas tiba-tiba miring ke satu sisi dan mendaki lagi dengan tiba-tiba setinggi 700 kaki. Insiden ini terjadi karena tiga penumpang pesawat belum mematikan komputer, CD player, dan electronic game-nya ketika pesawat tengah melakukan final approaching untuk mendarat di bandara Heathrow, London.

Fungsi Rahasia Organ Usus Buntu


Selama ratusan tahun fungsi usus buntu masih menjadi misteri dan ahli kedokteran belum bisa mengetahui fungsi dari organ usus buntu (appendix). Bahkan beberapa ilmuwan menyebutnya sebagai 'organ sisa'.

Usus buntu adalah kantong tipis seukuran 2 sampai 4 inci (5-10 cm) yang terletak di dekat persimpangan usus besar dan kecil. Namun, fungsi sebenarnya masih menjadi perdebatan di kalangan kedokteran.

Terlepas dari ada atau tidaknya fungsi usus buntu, organ ini diketahui tidak menyebabkan dampak apa-apa bila dihilangkan atau diangkat dari tubuh manusia. Tapi anehnya, usus buntu justru dapat merugikan kesehatan bila mengalami peradangan.

Bila makanan yang dicerna dan diantarkan dari usus kecil ke dalam usus besar melewati usus buntu, maka kontraksi otot dinding usus buntu akan memaksanya keluar. Namun, bila ada penyumbatan saat pembukaan usus buntu yang melekat pada usus besar, maka akan menyebabkan radang usus buntu atau dikenal dengan appendiksitis.

Appendiksitis dapat menyebabkan nyeri akut, demam, mual, muntah dan hilangnya nafsu makan, tetapi mudah disembuhkan dengan melakukan operasi pengangkatan usus buntu.

Lantas, mengapa harus ada usus buntu di dalam tubuh manusia?

Penelitian di Duke University Medical Center pada tahun 2007 ternyata membuka tabir misteri fungsi 'organ sisa' usus buntu.

Setelah sekian lama dianggap limbah dan tak berguna, usus buntu sekarang memiliki alasan untuk tetap ada di tubuh manusia, yaitu sebagai 'rumah aman' untuk bakteri menguntungkan yang hidup di usus manusia.

Serangkaian pengamatan dan percobaan telah dilakukan peneliti dari Duke University Medical Center. Peneliti membuat postulat bahwa bakteri baik dalam usus buntu dapat membantu pencernaan mengatasi serangan diare.

"Sejumlah bukti menguatkan peran usus buntu sebagai tempat di mana bakteri baik dapat hidup aman dan tidak terganggu sampai mereka dibutuhkan oleh tubuh," ungkap William Parker, Ph.D., asisten profesor operasi eksperimental di Duke University Medical Center, Durham, dilansir Sciencedaily, Jumat (12/11/2010).

Usus berisi berbagai mikroba yang membantu sistem pencernaan memecah makanan yang orang makan. Sebagai imbalannya, usus menyediakan makanan dan keamanan untuk bakteri.

Parker percaya bahwa sel-sel kekebalan tubuh yang ditemukan di usus buntu ada untuk melindungi tubuh dan bukan untuk membahayakannya. Inilah mengapa usus buntu disebutnya sebagai 'rumah aman' bagi bakteri baik.

Selama sepuluh tahun terakhir, Parker telah mempelajari interaksi bakteri dalam perut. Dan dalam proses tersebut ditemukan adanya biofilm, yaitu lapisan tipis dan halus tempat penggabungan mikroba, lendir dan molekul sistem kekebalan yang hidup bersama di bagian atas lapisan usus.

"Studi kami menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh untuk melindungi dan mempertahankan koloni mikroba yang hidup di biofilm. Dengan melindungi mikroba baik ini, maka mikroba berbahaya tidak memiliki tempat," jelas Parker

Menurut Parker, fungsi baru dari usus buntu dapat diharapkan apabila terjadi suatu kondisi yang mengancam sistem pencernaan, seperti diare karena sanitasi yang buruk.


Sumber: detikHealth

Awas Radiasi Ponsel, Berikut daftar ponsel beradiasi tinggi yang dilansir EWG

Radiasi ponsel sering dituding sebagai penyebab berbagai masalah kesehatan, salah satunya kanker otak. Sebuah riset menampilkan daftar ponsel dengan tingkat radiasi paling tinggi. Apa saja?

Riset yang dilakukan Environmental Working Group (EWG) itu berfokus pada sejumlah ponsel yang tengah naik daun di pasaran Amerika Serikat. Menurut daftar rating radiasi ponsel 2010 tersebut, beberapa ponsel yang menyajikan fitur canggih ternyata memiliki emisi radiasi yang tinggi.

Dikutip detikINET dari Wirelessandmobilenews, Senin (22/2/2010), EWG menobatkan Blackberry Bold dan Motorola Droid sebagai ponsel yang memiliki tingkat radiasi paling tinggi.

Berikut daftar ponsel beradiasi tinggi yang dilansir EWG :
  1. -Blackberry Bold 9700, AT&T, T-Mobile,1.55 W/kg
  2. -Motorola Droid, Verizon Wireless, 1.50 W/kg
  3. -LG Chocolate Touch (VX8575), Verizon Wireless,1.46 W/kg
  4. -HTC Nexus One by Google, T-Mobile, 1.39 W/kg
  5. -Apple iPhone 3G S, AT&T, 1.19 W/kg
  6. -Samsung Instinct HD (SPH-M850), Sprint,1.16 W/kg
  7. -Motorola CLIQ with MOTOBLUR, T-Mobile,1.10 W/kg
  8. -Samsung Mythic (SGH-A897), AT&T,1.08 W/kg
  9. -Pantech Impact, AT&T, 0.92 W/kg
  10. -Motorola Brute i680, Sprint, 0.86 W/kg

Sementara itu daftar ponsel dengan radiasi rendah :
  1. -Sanyo Katana II [Kajeet]
  2. -Samsung Rugby (SGH-a837) [AT&T]
  3. -Blackberry Storm 9530 [Verizon Wireless]
  4. -Samsung I8000 Omnia II [Verizon Wireless]
  5. -Samsung Propel Pro (SGH-i627) [AT&T]
  6. -Samsung SGH-t229 [T-Mobile]
  7. -Helio Pantech Ocean [Virgin Mobile]
  8. -Sony Ericsson W518a Walkman [AT&T]
  9. -Samsung SGH-a137 [AT&T, AT&T GoPhone]
  10. -LG Shine II [AT&T]

Tips & Trick:
Kiat Efektif Kurangi Bahaya Radiasi Ponsel


Meskipun pengaruh radiasi ponsel terhadap beberapa penyakit seperti tumor otak masih dipertanyakan, namun para peneliti tetap mengkhawatirkan efek terakumulasinya radiasi tersebut. Apa saja langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi radiasi tersebut?

Dalam situs The Food and Drug Administration's disebutkan bahwa bukti adanya hubungan antara ponsel dengan masalah kesehatan memang belum ada, namun FDA membenarkan bahwa ponsel mengeluarkan radiasi level rendah dan energi radiofrekuensi (RF) tidak panas yang tidak akan merusak DNA.

Meskipun demikian, energi RF bersifat kumulatif dan bisa juga membahayakan jika berlebihan. Apalagi saat ini sudah banyak anak-anak yang memiliki ponsel dan berisiko terkena radiasi tersebut. Jika ketika masih kecil sudah terkena radiasi tersebut, kemungkinan pada saat dewasanya akan mengalami gangguan kesehatan.

Sebelumnya, organisasi The Environmental Working Group (EWG) pernah melakukan studi pada tahun 2007 dan melaporkan bahwa adanya peningkatan jumlah anak hiperaktif sebesar 80 persen pada anak-anak yang semasa kecilnya menggunakan ponsel atau ketika di dalam kandungan ibunya sering menelepon dengan ponsel.

Risiko penyakit lainnya yang diprediksi bisa muncul dalam jangka waktu 10 tahun dengan intensitas penggunaan yang sering adalah glioma atau tumor otak (60 persen), tumor kelenjar ludah (50 persen), migrain dan vertigo (10-20 persen).

Pada tahun 2008, parlemen di Eropa pernah melakukan resolusi untuk mengembangkan radiasi ponsel yang lebih kecil namun aturan itu hingga kini belum bisa diaplikasikan. Untuk itu, satu-satunya langkah mengurangi radiasi tersebut adalah dengan menjauhkannya sebisa mungkin dengan organ tubuh.

"Sebaiknya gunakan speaker daripada mendekatkan ponsel ke telinga. Jarak otak dan telinga yang dekat akan membuat radiasinya cepat masuk ke otak. Menggunakan speaker bisa menjauhkan jarak radiasi hingga 15 inci dan mengurangi RF ke otak hingga 1/225th," ujar Dr. Andrew Weil seperti dilansir Huffington Post, Senin (12/10/2009).

Selain itu, Andrew pun menyarankan agar:

1. Menggunakan telepon umum (biasa) jika ingin berbicara cukup panjang
2. Jika tidak memungkinkan memakai speaker, gunakan headset untuk menjauhkan radiasi dari tubuh
3. Tidak meletakkan handphone dalam satu ranjang ketika sedang tidur
4. Cari tahu berapa jumlah RF dari ponsel dengan menggunakan metode Specific Absorption Rate atau SAR. Di Amerika, SAR yang diperbolehkan adalah 1,6 watt per kilogram dan setiap ponsel memiliki SAR yang berbeda-beda.
5. Setiap perusahaan ponsel memberi keterangan label emisi radiasi pada ponselnya agar konsumen bisa lebih mengantisipasi bahayanya.

Sumber: detik.com

Sabtu, 19 Februari 2011

Usia ABG Rawan Osteoporosis

ABG Rawan Osteoporosis



ABG alias 'anak baru gede' memiliki gaya hidup yang rawan terhadap penyakit osteoporosis atau pengeroposan tulang. Kenapa hal itu dapat terjadi? Padahal osteoporosis umumnya menyerang orang tua dengan usia di atas 50 tahun.
Osteoporosis merupakan gangguan dengan karakter kepadatan atau densitas massa tulang yang menurun karena adanya gangguan struktur pada jaringan tulang, sehingga membuat tulang menjadi rapuh dan mempermudah terjadinya fraktur terutama di daerah panggul, tulang belakang, dan lengan.
Osteoporosis biasanya jarang atau tidak menunjukkan gejala sama sekali, walaupun secara radiologis pengurangan densitas massa tulang sekitar 30% akan terlihat. Gejala awal osteoporosis umumnya ditandai dengan rasa sakit terutama di daerah punggung yang diikuti dengan fraktur tulang belakang hingga menimbulkan rasa sakit yang hebat.
Gaya hidup yang diterapkan oleh para ABG saat ini sangat mengkhawatirkan sekali. Gaya hidup mereka yang ingin langsing, suka merokok, konsumsi alkohol, dan enggan terpapar oleh sinar matahari dapat meningkatkan risiko terkena osteoporosis.
Banyak remaja yang ingin terlihat langsing, sehingga akhirnya mereka menolak untuk minum susu karena takut gemuk. Selain itu, remaja putri umumnya enggan untuk terpapar matahari, karena takut kulitnya hitam, yang akhirnya mengakibatkan mereka kekurangan vitamin D. Kebiasaan merokok juga sudah merupakan hal umum dalam lingkungan ABG. Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat menyerap cadangan kalsium dalam tubuh, begitu juga halnya dengan konsumsi alkohol. Jika para ABG tidak mau menerapkan gaya hidup sehat dengan gizi yang seimbang, dikhawatirkan mereka akan menjadi generasi osteoporosis dalam dua atau tiga dekade lagi.
Sebuah hasil penelitian dibidang kesehatan mengungkapkan data menarik bahwa kebiasaan minum soft drink secara berlebihan dapat mempercepat seseorang mengalami pengeroposan tulang atau osteoporosis, selain faktor kurangnya aktivitas fisik serta minimnya masukan zat kalsium.

Bahwa soft drink menjadi salah satu faktor yang mendorong pengeroposan tulang karena minuman ringan yang dikonsumsi secara berlebihan ini mengandung karbon yang menghambat penyerapan zat kalsium. Bahwa kafein yang terdapat dalam kopi, apalagi jika diminum secara berlebihan akan mengeluarkan kalsium secara berlebihan.

Sementara itu alkohol merusak tulang dan menyebabkan pola makan yang tidak teratur sehingga timbul gangguan kecukupan zat gizi dalam makanan. Untuk mengatasi kasus pengeroposan tulang ini, supaya masyarakat untuk lebih memperhatikan gaya hidup mereka serta menata kembali pola makannya.

Proses akumulasi jaringan tulang yang tidak kuat pada masa pertumbuhan akan menyebabkan seseorang mengalami pengeroposan tulang lebih cepat dibandingkan dengan orang yang jaringan tulangnya lebih kuat. Untuk itu, para remaja sebaiknya memenuhi kebutuhan kalsium dan vitamin D setiap hari melalui pola hidup yang sehat. Kebutuhan kalsium remaja sekitar 1.000 miligram per hari, sedangkan kebutuhan vitamin D direkomendasikan sekitar 400 hingga 800 IU per hari.

Olahraga Atasi Keropos Tulang


Penanganan gangguan tulang, khususnya keropos tulang, selama ini hanya difokuskan pada masalah hormon dan kalsium saja. Namun, penelitian terbaru menyimpulkan bahwa olahraga mempunyai peran penting untuk mengatasi penyakit tersebut.
Osteoporosis (keropos tulang) adalah proses degenerasi pada tulang. Olahraga yang cukup dan teratur diketahui tidak hanya membentuk otot, melainkan juga memelihara dan meningkatkan kekuatan tulang. Olahraga, obat-obatan, dan pengaturan makanan yang baik merupakan kombinasi yang baik untuk menanggulangi osteoporosis dibandingkan dengan pengobatan atau pengaturan makan saja.

Perbandingan antara tulang yang padat normal dan yang terkena osteoporosis

Mereka yang berolahraga teratur diketahui kepadatan tulangnya lebih baik daripada mereka yang tidak beraktivitas fisik. Tingkat kepadatan tulang terkait juga dengan beban aktivitasnya. Mereka yang tidak beraktivitas fisik akan menurun kepadatan tulangnya.Pada penelitian lainnya, latihan beban pada lengan bawah yang dilakukan oleh wanita menopause (53-74 tahun) dapat menaikkan kepadatan tulangnya 3.8% setelah lima bulan latihan, tiga kali per minggu dan sekali berlatih 50 menit. Cukup banyak teori yang menyebutkan bahwa tulang merespons secara lokal pada tempat yang mendapatkan beban dan terjadi pertumbuhan tulang (osteogenesis). Teori lainnya yaitu sel-sel tulang yang terkena tarikan mekanis melalui latihan olahraga akan memicu masuknya ion-ion kalsium ke dalam sel diikuti dengan produksi prostaglandin dan oksida nitrit sehingga aktivitas enzim yang memicu hormon pertumbuhan akan meningkat dan terjadilah remodelling tulang.
Program yang baik untuk osteoporosis adalah kombinasi antara lima tipe latihan olahraga, yaitu aerobik yang terbebani berat badan, latihan dengan benturan keras, latihan untuk kekuatan, perimbangan, dan kelenturan. Aktivitas aerobik berbeban berat badan adalah jalan kaki perlahan, cepat, atau joging. Tulang-tulang pada pinggul, punggung, dan pinggang akan mendapat banyak manfaat dari latihan ini. Latihan dengan benturan keras adalah tenis, bola voli, bola basket, lompat tali, lompat vertikal, yang dapat meningkatkan kepadatan tulang jauh lebih cepat.
Pada latihan tersebut, tulang mendapatkan pembebanan 3-6 kali berat badan. Kelemahannya adalah cukup beratnya pembebanan pada sendi sehingga kurang aman bagi yang telah terkena osteoporosis. Penelitian yang dilaporkan dalam Journal of The American Medical Association menunjukkan bahwa latihan kekuatan misalnya angkat beban dua kali dalam seminggu memang dapat mengurangi risiko fraktur pada wanita pasca menopause.
Bagi mereka yang telah terkena osteoporosis, pola latihannya berbeda dengan program pencegahan dan harus dilakukan dengan benar, hati-hati, dan perlahan. Pada tahap awal, latihan diutamakan pada kelenturan sendi dan secara bertahap ditingkatkan dengan pelatihan kekuatan anggota badan.
Sumber: Journal of The American Medical Association